SALAM SATU NYALI
Kursor Blog

Kamis, 10 Oktober 2013

arti persahabatan

sahabat bkan malaikat,
ia tak punya sayap tuk terbang k.langit,
tp ia selalu mmbntu qw untuk trbang,
SAHABATqw bukan profesor,
ia bodoh ia tad dsa menghafal lbih dari 100 unsur kimia,
Tapi ia bisa menjelaskan tentang si isi dunia kepada qw,
SAHABATqw bukan pelawak,
ia tidak lucu dan konyol,
Ia bukan badut,tpi dya menghibur qw,
SAHABATqw bukan TUHAN yang selalu mengabulkan kebutuhan dan harapan, 
tapi ia selalu ada disaat qw membutuhkannya,

Jumat, 09 Desember 2011

sejarah lahirnya Bonek

Istilah bonek muncul secara tiba-tiba, nama besarnya pun ada karena media massa. Pada awalnya nama bonek mempunyai reputasi bagus, namun dalam perkembangannya lebih berkonotasi negatif.
Berawal dari sebutan populer untuk suporter Persebaya (kala itu "Green Force"). Antusias tak hanya dari kota Surabaya, namun dari kota-kota besar di Jatim. Begitu antusiasnya Jawa Pos sampai dalam head line news tertulis "Hijaukan senayan" dan sambutan masyarakat Surabaya dan Jatim pun luar biasa.

Modal tekad menghijaukan senayan begitu menggebu. Yang punya duit pas-pasan masih punya cara menggandol truk secara estafet dari Surabaya-Jakarta sambil ngamen. Bahkan ada yang berangkat jauh-jauh hari ke Jakarta (meski Persebaya belum tentu masuk final) dengan menumpang kereta pertamina yang jalannya bak keong..., yang penting sampai Jakarta.


Semangat positif dan antusiasme
tanpa ANAKRKIS dan KERUSUHAN dengan melibatkan massa banyak itulah yang mendapatkan acungan jempol banyak kalangan di Indonesia kala itu.

Sebagai catatan:
- Menghijaukan senayan dengan 110 ribu penonton dari Surabaya dan Bandung. Jumlah suporter persebaya sekitar 40%. Ini merupakan rekor jumlah penonton yang barangkali rekor ini hingga kini belum terpecahkan.
- Semangat heroik suporter Persebaya yang memanjat dan merayab sampai atap senayaan yang berbentuk lingkaran hanya untuk membentangkan spanduk super raksasa yang berwarna hijau bertuliskan "Merah Darahku Putih Tulangku Bersatu dalam Semangatku".

Semangat dengan berbagai cara yang HALAL untuk datang mendukung Persebaya ke senayan membuat beberapa media massa, terutama Jawa Pos sebagai pelopornya mengistilahkan BONEK (Bondo Nekad), bahwa semangat hidup dan semangat untuk maju manusia perlu punya modal tekad yang kuat. Namun kini, modal tekad atau bodo nekad atau BONEK, tidak ditunjukkan oleh generasi bonek-bonek saat ini yang justru nekad dalam arti menghalalkan segala cara.

Kesalahan terjadi karena :

- bonek sebelumnya yang tidak meninggalkan warisan.
- media massa yang kadang mengompori dan cenderung membenarkan.
- salah kaprah tekad dan modal nekad serupa tak sama. Tekad lebih ke semangat untuk melakukan tindakan, sedangkan nekad lebih ke tindakan yang dilakukannya. Seharusnya Bondo Tekad, bukan bondo nekad, namun untuk kemudahan pengucapan lebih cenderung BondoNekad alias BONEK.

Jadi, tidak terlalu salah jika sekarang penduduk sepanjang rel yang dilalui Bonek menjadi ws-was, bahkan melempari kereta yang ditumpangi Bonek dengan batu. Sungguh suatu yang ironi !!!

 

Tentang Persahabatan BONEK VIKING Copyright © 2010 | Designed by: Compartidisimo